Cuaca Dingin Lebih Berisiko Picu Penyakit Jantung -- Perubahan musim bisa memengaruhi berbagai hal termasuk salah satunya kesehatan manusia. Studi terbaru yang dilakukan peneliti dari Mayo Clinic terkait hal ini contohnya melihat ada peningkatan kasus penyakit jantung ketika musim dingin datang.
dr Abhishek Deshmukh yang terlibat dalam penelitian mengatakan timnya melihat data rumah sakit terkait serangan jantung 12 juta orang di Amerika Serikat (AS) dalam rentang waktu 10 tahun (2002-2012). Dilihat dari rata-rata frekuensi kejadian, paling banyak kasus muncul pada bulan-bulan yang suhunya rendah dan memuncak pada Februari.
Studi ini telah dipublikasi dalam pertemuan ke-37 Heart Rhythm Society tapi peneliti belum bisa memastikan apa penyebabnya. Dugaan sementara kemungkinan bisa karena meningkatnya risiko infeksi akibat perubahan daya tahan tubuh, perbedaan keseimbangan cairan tubuh, dan perubahan pada faktor lingkungan polusi udara yang terjadi pada musim dingin.
Baca juga: Jangan sepelekan ketika berada di WC
"Apakah itu memang pengaruh karena udaranya yang dingin, efek samping dari berlibur (musim panas -red), atau faktor lingkungan lainnya yang bisa jadi pemicu perlu diteliti lagi," kata dr Deshmukh seperti dikutip dari Medical Daily, Rabu (11/5/2016).
Apa yang dilakukan oleh dr Deshmukh bukan yang pertama melihat dampak cuaca dingin terhadap kesehatan. Pada tahun 2013 lalu studi yang dilakukan oleh peneliti Belgia juga menemukan cuaca dingin berujung pada lebih banyak kasus serangan jantung. Selain itu studi tahun 2015 yang dilakukan di 13 negara juga memperkirakan bahwa musim dingin membunuh orang 20 kali lebih banyak dari musim panas.
"Studi kami melihat kasus kematian terkait suhu paling banyak terjadi saat musim dingin," kata dr Antonio Gasparrini dari London School of Hygiene & Tropical Medicine dalam studinya yang dipublikasi di jurnal The Lancet.
Baca juga: Gejala Angin Puting Beliung
Sumber : https://health.detik.com